Pertumbuhan mengandung pengertian pertambahan ukuran, dapat berupa volume,
massa, tinggi, dan ukuran lainnya yang dapat dinyatakan dalam bilangan atau
bentuk kuantitatif. Adapun perkembangan mengandung pengertian bertambah
dewasanya suatu individu. Makhluk
hidup dikatakan dewasa jika alat-alat reproduksinya telah berfungsi. Tumbuhan
akan berbunga dan hewan akan menghasilkan sel-sel kelamin. Ada pula yang
mengartikan perkembangan sebagai perubahan akibat proses diferensiasi yang
menyebabkan perbedaan struktur dan fungsi organ-organ makhluk hidup sehingga
semakin kompleks. Dengan demikian, perkembangan merupakan perubahan kualitas
suatu individu.
Secara
harfiah, pertumbuhan diartikan sebagai perubahan yang dapat diketahui atau
ditentukan berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya. Pertumbuhan meliputi
bertambah besar dan bertambah banyaknya sel-sel pada jaringan. Proses yang
terjadi pada pertumbuhan adalah suatu kegiatan yang irreversible (tidak dapat
kembali ke bentuk semula).
Akan tetapi, pada beberapa kasus, proses tersebut dapat reversible
(terbalikkan) karena pada pertumbuhan terjadi pengurangan ukuran dan jumlah sel
akibat kerusakkan sel atau dediferensiasi sel. Sebagai contoh, jika Anda akan
memperbanyak tumbuhan melalui cara vegetatif, bagian manakah yang akan Anda
pakai? Bunga, buah, ataukah batang? Pilihannya tentu akan jatuh pada batang.
Walaupun
semua organ tersebut memiliki aktivitas pembelahan sel, semuanya disusun oleh
jenis sel yang berbeda. Bunga dan buah merupakan organ reproduksi yang disusun
oleh sel-sel reproduktif atau embrionik, sedangkan cabang atau batang disusun
oleh sel-sel tubuh atau somatik.
Sel-sel tubuh (somatik) memiliki potensi untuk tumbuh kembali membentuk
jaringan yang sama, sedangkan sel embrionik tidak. Dengan aktivitas perbanyakan
sel tersebut, akan dihasilkan kembali sel-sel meristematis yang akan menjadi batang,
akar, daun, dan bagian reproduktif.
Adapun
sel embrionik akan mati karena tidak ada sokongan sel lainnya. Selama proses
tumbuhnya akar, batang, ataupun daun pertumbuhan dapat dikuantifikasi dalam
bentuk panjang akar, jumlah daun, tinggi tumbuhan, atau bahkan berat total
tumbuhan. Berdasarkan gambaran tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
pertumbuhan merupakan perubahan kuantitatif dari ukuran sel, organ, atau
keseluruhan organisme.
Perkembangan
makhluk hidup lebih tepat diartikan sebagai suatu perubahan kualitatif yang
melibatkan perubahan struktur serta fungsi yang lebih kompleks. Seperti yang
telah Anda ketahui, organ kulit pada manusia tumbuh bersamaan dengan
bertambahnya ukuran tubuh. Akan tetapi, ketika mencapai kedewasaan, hanya pada
bagian tertentu dari tubuh kita mulai bermunculan rambut tambahan.
Selain itu, organ-organ tertentu mulai tumbuh membesar, seperti bagian dada
pada perempuan dan jakun pada laki-laki. Mengapa semua itu hanya tumbuh pada
masa tertentu saja, tidak bersamaan dengan pertumbuhan organ lainnya? Suatu hal
yang patut kita pahami dalam perkembangan adalah adanya diferensiasi
sel.
Diferensiasi
dapat diartikan sebagai perubahan sel menjadi bentuk lainnya yang berbeda baik
secara fungsi, ukuran, maupun bentuk. Contoh mudah mengenai diferensiasi dapat
ditemukan pada pembentukan bunga. Amati dari mana bunga tersebut berasal.
Apakah sama dengan awal mulanya tumbuh tunas? Mengapa pada bagian tersebut yang
tumbuh justru bunga?
Diferensiasi juga terjadi pada bagian tubuh manusia, yakni pada pembentukan
sel-sel kelamin (gonad) ketika embriogenesis. Contoh lainnya pada proses
pembentukan anak ayam dari embrio dalam telur. Pada proses diferensiasi, dapat
terjadi dua hal penting, yakni perubahan struktural yang akan mengarah pada
pembentukan organ, serta perubahan kimiawi yang dapat meningkatkan kemampuan
sel.
Dapatkah
Anda menghitung perkembangan yang terjadi, baik dalam jumlah maupun ukuran?
Tentu akan sulit, karena semua proses tersebut terjadi secara kualitatif dan
hanya dapat dibandingkan secara subjektif tanpa ukuran yang tepat. Proses
perkembangan banyak berkaitan dengan faktor internal yang terjadi pada waktu
yang tidak bersamaan. Oleh karena itu, perkembangan dapat didefinisikan sebagai
suatu proses perubahan yang diikuti oleh pendewasaan dan kematangan sel, serta
diiringi oleh spesialisasi fungsi sel.
Pertumbuhan
pada tumbuhan ada yang berupa pertumbuhan primer, ada pula yang berupa
pertumbuhan sekunder. Kedua pertumbuhan ini sebenarnya berasal dari jaringan
yang sama, yakni meristem. Meristem merupakan suatu jaringan yang memiliki
sifat aktif membelah. Pertumbuhan primer berasal dari meristem primer,
sedangkan pertumbuhan sekunder berasal dari meristem sekunder. Adakah perbedaan
lain di antara kedua macam pertumbuhan tersebut?
a. Pertumbuhan
Primer
Pertumbuhan
yang terjadi selama fase embrio sampai perkecambahan merupakan contoh
pertumbuhan primer. Struktur embrio terdiri atas tunas embrionik yang akan
membentuk batang dan daun, akar embrionik yang akan tumbuh menjadi akar, serta
kotiledon yang berperan sebagai penyedia makanan selama belum tumbuh daun.
Jika
biji berkecambah, struktur yang pertama muncul adalah radikula yang merupakan
bakal akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil dan merupakan struktur
yang berasal dari akar embrionik. Pada bagian ujung atas, terdapat epikotil,
yakni bakal batang yang berasal dari tunas embrionik.
Tahap
awal pertumbuhan pada tumbuhan monokotil berbeda dengan dikotil. Pada
monokotil, akan tumbuh koleoptil sebagai pelindung ujung bakal batang. Begitu
koleoptil muncul di atas permukaan tanah, pucuk daun pertama akan muncul
menerobos koleoptil. Biji masih tetap berada di dalam tanah dan memberi suplai
makanan kepada kecambah yang sedang tumbuh. Perkecambahan seperti ini dinamakan
perkecambahan hipogeal
Bagaimanakah
perkecambahan pada tumbuhan dikotil? Pada dikotil tidak muncul koleoptil. Dari
dalam tanah, kotiledonnya akan muncul keatas permukaan tanah bersamaan dengan
munculnya daun pertama. Kotiledon akan memberi makan bakal daun dan bakal akar
sampai keduanya dapat mengadakan fotosintesis. Itulah sebabnya, lama-kelamaan
kotiledon menjadi kecil dan kisut. Perkecambahan yang kotiledonnya terangkat ke
permukaan tanah dinamakan perkecambahan epigeal.
Pada
ujung pucuk dan ujung akar, terdapat jaringan yang bersifat meristematik.
Jaringan meristem yang terletak di ujung akar menyebabkan pemanjangan akar.
Pertambahan panjang akar pada jagung mencapai 1 cm per hari. Ujung akar akan
menghasilkan tudung akar. Tudung akar akan menghasilkan lendir yang dapat
mempermudah akar menembus tanah. Menurut Hopson (1990: 475), pada ujung akar
terdapat tiga daerah pertumbuhan berturut-turut dari ujung ke pangkal, yakni
daerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
Sel-sel
di daerah pembelahan akan membelah secara mitosis sehingga selnya bertambah
banyak. Daerah pemanjangan akan membentuk bakal epidermis ke arah luar. Pada
daerah diferensiasi, sel-selnya akan berdiferensiasi membentuk komponen
pembuluh angkut, epidermis, dan bulu-bulu akar.
Ujung pucuk juga merupakan jaringan meristematik. Jaringan ini akan
berdiferensiasi menjadi epidermis, floem, xilem, korteks, dan empulur. Meristem
ini dilindungi oleh primordium daun. Letak primordium daun pada batang
mengikuti pola berhadapan atau pola bergantian yang nantinya akan membentuk
rangkaian daun sesuai dengan pola tersebut.
b.
Pertumbuhan Sekunder
Semakin
tua, batang tumbuhan dikotil akan semakin membesar. Hal ini disebabkan adanya
proses pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder ini tidak terjadi pada
tumbuhan monokotil. Bagian yang paling berperan dalam pertumbuhan sekunder ini
adalah kambium dan kambium gabus atau felogen.
Ke arah dalam, kambium akan membentuk pembuluh kayu (xilem), sedangkan ke arah
luar kambium akan membentuk pembuluh tapis (floem). Kambium pada posisi seperti
ini dinamakan kambium intravaskular. Sel-sel parenkim yang terdapat di antara
pembuluh, lama-kelamaan berubah menjadi kambium. Kambium ini dinamakan kambium
intervaskular.
Kedua
macam kambium tersebut lama-kelamaan akan bersambungan. Posisi kambium yang
semula terpisah-pisah, kemudian akan berbentuk lingkaran. Kedua macam kambium
ini akan terus berkembang membentuk xilem sekunder dan floem sekunder sehingga
batang menjadi semakin besar. Akibat semakin besarnya batang, diperlukan
jalan untuk mengangkut makanan ke arah samping (lateral). Untuk keperluan
tersebut, dibentuklah jari-jari empulur.
Aktivitas
kambium bergantung pada keadaan lingkungan. Pada musim kemarau, kambium tidak
aktif. Walaupun aktif, kambium hanya akan membentuk sel-sel xilem berdiameter
sempit. Ketika air berlimpah, kambium akan membentuk sel-sel xilem dengan
diameter besar. Perbedaan ukuran diameter ini akan menyebabkan terbentuknya
lingkaran-lingkaran pada penampang melintang batang. Lingkaran ini dikenal
dengan lingkaran tahun, yang dapat digunakan untuk memperkirakan umur tumbuhan.
Sementara
itu, kambium gabus atau felogen juga melakukan aktivitasnya. Felogen ini akan
membentuk lapisan gabus. Ke arah dalam, felogen membentuk feloderm yang
merupakan sel-sel hidup dan ke arah luar membentuk felem (jaringan gabus) yang
merupakan sel-sel mati. Lapisan gabus perlu dibentuk karena fungsi epidermis
sebagai pelindung tidak memadai lagi.
Hal
ini diakibatkan oleh pertumbuhan sekunder yang dilakukan kambium mendesak
pertumbuhan ke arah luar. Hal tersebut mengakibatkan rusaknya epidermis
sehingga kulit batang menjadi pecah-pecah. Adanya lapisan gabus mengakibatkan
batang menjadi lebih terlindungi dari perubahan cuaca. Zat suberin pada sel-sel
gabus dapat mencegah penguapan air dari batang. Agar pertukaran gas tetap
berjalan lancar, di beberapa bagian dari permukaan batang terdapat lentisel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar