CARA KERJA
ENZIM KATALASE
HASIL
PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
Larutan
|
Ektrak
hati + H2O2
|
Keterangan
|
|
Gelembung
|
Nyala Api
|
||
Netral (H2O2)
|
+++
|
Nyala
terang
|
|
Asam (HCl)
|
-
|
Padam
|
|
Basa (NaOH)
|
++
|
Tetap
|
|
Dipanaskan (H2O2)
|
+
|
Padam
|
|
Didinginkan ( es+ H2O2)
|
+++
|
Nyala
terang
|
Keterangan :
+ +
+ = banyak gelembung
+
+ =
gelembungnya sedang
+ =
sedikit gelembung
- =
tidak ada gelembung
PEMBAHASAN
Enzim adalah
katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai
sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2menjadi H2O
dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 ->
2H2O + O2
Hal ini dapat
dibuktikan dengan percobaan.Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati
ayam.Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase. Yang terjadi
pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
1.
Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen
peroksida)
Saat ekstrak
diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang
banyak.Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati
ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air),
sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal
ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi
oksigen (O2).
2. Ekstrak ditambah HCl
dan H2O2
Pertambahan
HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak
terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak
terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja
dalam kondisi terlalu asam.
3. Ekstrak ditambah NaOH
dan H2O2
Penambahan
NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk
gelembung udara yang sedang, saat bara api dimasukkan ke dalamnya
nyala api redup. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja
secara optimal dalam kondisi terlalu basa..
4.
Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang
dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul
gelembung udara yang sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan ke
dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di
dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
5.
Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
Ekstrak yang
dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata
menimbulkan gelembung udara sangat banyak saat bara api di masukkan ke
dalamnya, dan juga menimbulkan nyala api terang.
SOAL!
1. Bagaimana sifat H2O2
?
H2O2besifat
korosif dan sangat berbahaya bagi tubuh karena mengandung bahan-bahan anorganik
yang tidak dibutukan bagi tubuh.
2. Mengapa pada percobaan itu
menggunakan hati ?
Karena hati adalah organ tubuh yang banyak mengandung
enzim katalase yang dapat nengubah H2O2 menjadi 2 H2O dan O2 yang tidak
berbahaya bagi tubuh. Gelembung yang timbul
ke atas saat di beri H2O2 membuktikan adanya O2 oleh karena itu saat
gelembung pecah ke atas di beri bara api untuk memperjelas keberadaan nya.
Sedangkan H2O sudah terlihat saat memisahkan diri dari hati ayam yang akan
terlihat pada lapisan di atas hati ayam pada tabung reaksi.
3. Apa yang kalian ketahui tentang
katalase,dimanakah dibuat dalam sel,tuliskan hasil reaksi penguraiannya!
Enzim adalah katalis yang terbuat
dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu
hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh enzim katalase yang
hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.Enzim
katalase dihasilkan di bagian mikro tepatnya peroksisom. Gelembung gas yang
terbentuk adalah gelembung hydrogen.Gelembung gas ini terbentuk karena ion
positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi.Contoh,
pada laruutan HCl terjadi reaks ielektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen
sebagaiberikut.
HCl(aq) -> H+(aq)+Cl-(aq)
Reaksireduksi:2H+(aq)+2e- H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
HCl(aq) -> H+(aq)+Cl-(aq)
Reaksireduksi:2H+(aq)+2e- H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
4. Jelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim katalase?
a. Konsentrasi
enzim
Seperti pada katalis lain, kecepatan
suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada konsentrasi enzim tersebut.
Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan
bertambahnya konsentrasi enzim.
b. Konsentrasi
Substrat
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa
dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan konsentrasi substrat akan
menaikkan kecepatan reaksi.
Untuk dapat terjadi kompleks enzim
substrat, diperlukan adanya kontak antara enzim dengan substrat.Kontak ini
terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut bagian aktif.Pada
konsentrasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung sedikit
substrat.Bila konsentrasi substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat
berhubungan dengan enzim pada bagian aktif tersebut.Dengan demikian,
konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar dan hal ini menyebabkan makin
besarnya kecepatan reaksi.Namun dalam keadaan ini, bertambah besarnya
konsentrasi susbstrat tidak menyebabkan bertambah besarnya konsentrasi kompleks
enzim substrat, sehingga jumlah hasil reaksinya pun tidak bertambah besar.
c. Suhu
Oleh karena reaksi kimia dapat
dipengaruhi oleh suhu, maka reaksi yang menggunakan katalis enzim dapat
dipengaruhi oleh suhu.Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat,
sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. Disamping
itu, karena enzim itu adalah suatu protein, maka kenaikan suhu dapat
menyebabkan terjadinya proses denaturasi. Apabila terjadi proses denaturasi,
maka bagian aktif enzim akan terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif
enzim menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya pun akan menurun.
Kenaikan suhu sebelum terjadinya
proses denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi.
Peningkatan suhu meningkatkan reaksi
enzim yang terkatalisis dan yang tidak terkatalisis dengan cara meningkatkan
energi kinetic dan frekuensi tubrukan dari besarnya molekul. Bagaimanapun
energy panas dapat meningkatkan energy kinetic dari enzim ke titik yang mana
kelebihan energy pelindung untuk dapat mengganggu interaksi non-kovalen yang
berfungsi mengatur struktur tiga dimensi dari enzim.Cincin polipeptida kemudian
mulai terbuka atau terdenaturasi, yang disertai dengan pengurangan kecepatan
dari aktivitas katalisis.Pada temperatur tertentu sebuah enzim berada dalam
keadaan stabil, konformasi, kompetensor katalisis tergantung suhu normal sel,
yang mana enzim itu berada.Enzim pada umumnya stabil pada temperatur
45-55oC.Sebaliknya, enzim pada mikroorganisme termofilik yang berada pada
sumber mata air panas gunung berapi, atau pada lubang hidrotermal bawah laut
dapat stabil pada suhu kurang lebih 100oC.
d. Pengaruh
Ph
Seperti protein pada umumnya,
struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungannya.Enzim dapat berbentuk ion
positif, ion negatif, atau ion bermuatan ganda. Dengan demikian perubahan pH
lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam
membentuk kompleks enzim substrat. Disamping pengaruh terhadap struktur ion
pada enzim, pH rendah, atau pH tinggi dapat pula menyebabkan terjadinya proses
denaturasi dan ini akan mengakibatkan menurunnya aktifitas enzim. Terdapat
suatu nilai pH tertentu atau daerah pH yang dapat menyebabkan kecepatan reaksi
paling tinggi.pH tersebut dinamakan pH optimum.
e. Pengaruh
Inhibator
1. Hambatan
Reversibel
Molekul atau ion yang dapat
menghambat reaksi dinamakan inhibitor.Hambatan terhadap aktivitas enzim dalam
suatu reaksi kimia mempunyai arti yang penting, karena hambatan tersebut
merupakan mekanisme pengaturan reaksi-reaksi yang terjadi pada tubuh.Disamping
itu hambatan dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang mekanisme kerja
enzim.Hambatan reversible dapat berupa hambatan bersaing atau hambatan tidak
bersaing.
1.
Hambatan bersaing
Disebabkan karena adanya molekul
yang mirip dengan substrat, yang dapat pula membentuk kompleks, yaitu kompleks
enzim inhibitor. Pembentukan kompleks enzim inhibitor ini sama dengan
pembentukan kompleks enzim substrat,
yaitu melalui penggabungan inhibitor
dengan enzim pada bagian aktif enzim. Dengan demikian terjadi persaingan antara
inhibitor dengan substrat terhadap bagian aktif enzim.Inhibitor yang
menyebabkan hambatan bersaing disebut inhibitor bersaing. Inhibitor bersaing
menghalangi terbentuknya kompleks enzim substrat dengan cara membentuk kompleks
enzim inhibitor yang tidak dapat membentuk hasil reaksi P. Dengan demikian
adanya inhibitor bersaing dapat mengurangi peluang bagi terbentuknya kompleks
enzim substrat dan hal ini menyebabkan berkurangnya kecepatan reaksi.
2.
Hambatan tidak bersaing
Tidak dipengaruhi oleh besarnya
konsentrasi substrat dan inhibitor yang melakukannya disebut inhibitor tidak
bersaing.Dalam hal ini inhibitor dapat bergabung dengan enzim pada suatu bagian
enzim diluar bagian aktif.
Penggabungan antara inhibitor dengan
enzim ini terjadi pada enzim bebas, atau pada enzim yang telah mengikat
substrat yaitu kompleks enzim substrat.
2. Hambatan
Irreversibel
Hambatan irreversible ini dapat
terjadi karena inhibitor bereaksi tidak reversible dengan bagian tertentu pada
enzim, sehingga mengakibatkan berubahnya bentuk enzim.Dengan demikian
mengurangi aktivitas katalitik enzim tersebut.
a. Konsentrasi
Ion Hidrogen
Kecepatan dari hampir semua reaksi
enzim yang terkatalisis menunjukkan ketergantungan yang signifikan dari
konsentrasi ion hydrogen.Kebanyakan enzim intraseluler menunjukkan aktivitas
optimal pada nilai pH 5 dan 9.Hubungan dari aktivitas konsentrasi ion H
menunjukkan keseimbangan antara denaturasi enzim pada pH yang tinggi dan rendah
serta efek pada enzim, substrat, atau keduanya.
b. Ion
Logam
Ion-ion logam, yang menjalankan
peranan katalitik dan structural pada lebih seperempat dari semua enzim yang
dikenal dapat pula mengisi peranan pengatur, khususnya bagi reaksi dimana ATP
merupakan substrat. Kalau kompleks ATP ion logam tersebut merupakan substrat,
aktifitas maksimal secara khas akan terlihat pada rasio molar ATP terhadap
logam di sekitar satu. Kelebihan logam atau kelebihan ATP merupakan hambatan
karena senyawa-senyawa nukleosida di– dan trifosfat membentuk kompleks yang
stabil dengan kation-kation dwi-valensi, konsentrasi intraseluler nukleotida
dapat mempengaruhi konsentrasi intraseluler ion-ion logam bebas dan dengan
demikian mempengaruhi pula aktivitas enzim-enzim tertentu.
c. Efektor
Alosterik
Aktivitas katalitik enzim-enzim
pengatur tertentu diatur oleh efektor alosterik berbobot molekul rendah yang
umumnya tanpa atau mempunyai sedikit kemiripan structural dengan substrat
ataupun koenzim bagi enzim yang diatur itu.Inhibisi umpan balik merupakan
istilah yang mengacu pada penghambatan aktivitas suatu enzim dalam lintasan
biosintesis oleh produk akhir dari lintasan terakhir.
Sumber:
1. Chambell
jilid 3
2. Buku
Biologi Kelas XII. Erlangga
6. omegawati,hadi,w.2015.pengetahuan
biologi XII IPA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar